About

Dunia Jurnalistik

Seputar Liputan.

Dunia Bawah Sadar

Pahami cara Kerja Fikiranmu.

I Will Insert it Later

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 26 Juli 2016

CONTOH KARYA ILMIAH

KARYA ILMIAH SASTRA INGGRIS BIDANG MINAT PENERJEMAHAN
FISIP UT


Penerapan Teknik Penerjemahan pada Teks Eksplanasi
Bidang kebudayaan

Ependi Abidin
Nim : 023704284
pakotehbintan@gmail.com
program S1 Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemah
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik
Universitas terbuka

Abstrak

Karya ilmiah  ini menerapkan tehnik  penerjemahan yang diterapkan pada sebuah artikel dengan judul “Indonesian Cultural Existence Practically Disappears in its Own Home” Dengan tujuan untuk menyampaikan penterjemahan yang berkualitas yaitu pesan teks sumber kepada pembaca secara benar, haruslah di ketahui permasalahan apa saja yang timbul dan akan di temukan ketika menterjemahkan Bsu kedalam Bsa hendaklah seorang penterjemah  mengetahui tehnik apa yang akan di gunakan. Sebelum menerapkan tehnik penerjemahan, juga seorang penterjemah harus tahu dahulu apa yang di maksud dengan prosedur penerjemahan. Adapun penerjemahan adalah sebuah kegiatan dalam memahami teks yang di sebut bahasa sumber (Bsu) lalu menterjemahkan pemahaman tadi dalam bahasa lain yang di sebut juga bahasa sasaran (BSa) sehingga nanti akan menghasilkan terjemahan teks sasaran (Tsa) yang cocok dengan teks sumber(Tsu). Harapan penulis karya ilmiah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca, juga pembaca akan dapat memahami pesan yang di sampaikan artikel ini, di harapkan juga pembaca dapat mengetahui hal yang berkaitan dengan tehnik penerjemahan juga pembaca akan tertarik untuk mempelajari ilmu tentang tehnik-tehnik penerjemahan.


Kata kuncipenerjemahan, penerjemah, prosedur, bahasa, dan tehnik.

1.  PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dengan perkembangan zaman saat ini sebuah informasi menjadi kebutuhan bagi siapa saja      namun permasalahannya informasi –informasi tersebut sering di dapat dalam teks –teks berbahasa asing  dan sering kali terdapat istilah istilah yang kurang di pahami oleh pembaca yang pada ahirnya mengakibatkan informasi yang di sampaikan oleh teks sumber (Tsu) tidak dapat di terjemahkan secara akurat oleh pembaca. Oleh karna itu peran seorang penerjemah sangatlah penting untuk menjembatani permasalahan tersebut, tugas penterjemah adalah menyampaikan pesan dari penulis teks kepada pembaca secara akurat dengan tetap memperhatikan target pembacanya yaitu dengan prinsip bahwa penterjemahan itu harus jelas,akurat,dan wajar tidak hanya sekedar mencocok kan dan memadankan kata dari teks sumber (Tsu) ke teks sasaran (Tsa). Untuk hal itu penulis mengangakat sebuah artikel dengan judul “Indonesian Cultural Existence Practically Disappears in its Own Home” untuk di terjemahkan, di analisa sekaligus juga mengetahui permasalahan apa yang terdapat dalam proses penerjemahan dan sekaligus menerapkan tehnik apa yang tepat untuk mengatasinya, sehingga nantinya di dapat terjemahan yang akurat jelas dan wajar.

1.2. Rumusan Masalah (Research Question)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka  dapatlah dirumuskan  di antaranya:
1. Apa langkah-langkah yang dilakukan penerjemah dalam proses penerjemahan   untuk  menghasilkan terjemahan yang sepadan antara teks sumber dan teks sasaran?
2. Permasalahan apakah yang di jumpai ketika  melakukan penerjemahan?
3. Teknik  apa yang digunakan untuk mengatasinya?

1.3 Tujuan (Objective)

Tujuan karya ilmiah adalah ini. Pertama, mengkaji penerjemahan teks bidang kebudayaan , yang merupakan warisan dari nenek moyang Bangsa Indonesia dan memuat berbagai nilai nilai adat dan tradisi, Juga agar dapat memberikan  gambaran kepada pembaca bagaimana menterjemahkan teks dari bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dengan baik. Sedangkan sebagai tujuan ahirnya adalah sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana Sastra Inggris dari Universitas Terbuka.

1.4 Manfaat

Dari karya ilmiah ini di harapkan pembaca mendapat manfaat teoritis bagi cara menterjemahkan sebuah teks bahasa inggris ke bahasa Indonesia dengan baik dan benar,sebagai penerapan dari penelitian dan pengembangan akan pentingnya sebuah kebudayaan bangsa,dan bagi masyarakat agar masyrakat dapat mengenal dunia penerjemahan, dan dapat mengerti di dalam penterjemahan teks bukan hanya sekerdar mencari kata yg cocok dan padanan katanya saja.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Dr Karnedi, M.A Dalam bukunya Analisis Teks dalam Penerjemahan di jelaskan bahwa teks eksplanasi (Explanation) adalah merupakan salah satu jenis teks (genre) yang menceritakan sebuah proses yang berkaitan dengan fenomena alam,social dan kultural. Larson ( 1984, h. 371- 374) Mengategorikan teks eksplanasi sebagai bagian dari ekspositori discourse yang bertujuan untuk menjelaskan atau memperdebatkan sebuah fenomena, teks eksplanasi mencoba untuk menjawab pertanyaan Why dan how. Secara stuktural teks eksplanasi terdiri atas dua komponen utama yaitu “Theme” Tema dan ground “Penjelasan” yang berfungsi untuk mendukung tema
dijelaskan bahwa, Nord (1911, h. 177-178) mengemukakan ada beberapa ciri teks ilmiah. Secara umum, teks ilmiah sarat dengan penggunaan leksis dan struktur kalimat atau dalam komposisi serta isi/substansi yang khusus (technical translation), juga diungkapkan oleh Hervey dan Higgins (1992, h 163-172) bahwa masalah-masalah penerjemahan teks khusus berkaitan dengan unsur-unsur leksikal dan masalah konseptual dalam TSu.
Pada dasarnya teks ilmiah mengikuti cara penyajian baik naratif, deskriptif, ekspositoris atau argumentative. Metode penerjemahan yang digunakan dalam karya ilmiah ini menggunakan beberapa metode yang ada dalam tabel dibawah ini:

Orientasi pada TSu
Orientasi pada TSa
(1)  (1)    Teknik harfiah
(6)      Teknik transposisi
(2)   Teknik peminjaman alamiah
(7)      Teknik modulasi
(3)   Teknik tranferensi
(8)     (8)       Teknik penghilangan
(4)   Teknik calque
(9)     (9)       Teknik eksplisitasi
(5)   Teknik peminjaman murni
(10)   (10)     Teknik penambahan
(11)   (11)     Teknik deskriptif

III.  METODE PENELITIAN

3.1 Metode
Sampai disini
Metode penelitian pada karya ilmiah ini adalah metode kualitatif yang didasarkan pada analisis tekstual yang melibatkan teks sumber dan teks sasaran serta mengadopsi salah satu model teoretis penerjemahan, yaitu model komparatif (comparative model) dengan rumusan: TSu ≈ TSa, atau TSa ≈ TSu.

3.1 Data Penelitian

Data berupa salah satu jenis teks eksplanasi, yang terkait dengan bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia; panjang teks sumber (TSu) adalah 471 kata, judul artikel ”Indonesian Cultural Existence Practically Disappears in its Own Home” yang  diambil dari laman internet berikut ini http://www.sekolahbahasainggris.com/contoh-artikel-bahasa-inggris-tentang-kebudayaan-indonesia-



3.3 Pemprosesan data

Dalam penterjemahan teks bidang kebudayaan ini sasaran pembaca adalah kalangan masyarakat umum, baik itu anak-anak, orang dewasa, dan seterusnya, di mana dalam proses analisisnya teks adalah merupakan teks berjenis eksplanasi, sehingga dalam proses penyampaian penerjemahannya, di gunakan  penulisan komunikasi, dengan tujuan agar sasaran pembaca dapat mengerti dengan  penerjemahan yang dimaksud dengan wajar, juga dapat mengerti istilah-istilah yang ada. Teks sumber juga akan di bandingkan dengan hasilnya dengan teks sasaran yang ada secara Kesamping dengan urutan 1.Teks sumber (Tsu) dan Teks sasaran (Tsa).

1V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mempermudah dalam memahami teks digunakan tabel sebagai perbandingan antara TSa dan TSu; masing-masing paragraf disertai dengan penjelasan.

Paragraf 1:
Teks Sumber
Teks Sasaran
Indonesian Cultural Existence Practically Disappears in its Own Home

Indonesia is a country that has distinctive social orders. This general public contrasts happens in light of the way that Indonesia country includes a few islands where each island has its own specific culture. Regardless, at this moment Indonesian culture is in danger of being lost because broke down by the times. There are such countless that advance of life is in danger. Those variables are from inside and outside. Through this paper, the makers will depict those parts that cause the peril of neighborhood Indonesian culture. Here are two entries that looking at those parts:

Keberadaan Budaya Indonesia hampir Menghilang di Rumahnya Sendiri
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak berbagai budaya. Keragaman budaya ini terjadi karena negara Indonesia terdiri dari ratusan pulau-pulau di mana masing-masing pulau memiliki budayanya sendiri. Namun, saat ini budaya Indonesia terancam hilang karena terkikis oleh waktu. Ada begitu banyak faktor yang menyebabkan budaya Indonesia berada dalam bahaya. Faktor-faktor tersebut berasal dari dalam dan luar. Melalui tulisan ini, penulis akan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terancamnya budaya asli Indonesia. Berikut adalah dua paragraf membahas faktor-faktor tersebut:


Penjelasan:
Pertama, Analisa penulis  terdapat kata yang menunjukkan kata benda  yaitu kata 
a few islands  yang seharusnya diterjemahkan sedikit pulau-pulau, namun dalam TSa di terjemahkan ratusan Pulau-pulau, penulis menggunakan  metode transposisi Hal ini penerjemah lakukan sebagai upaya agar tidak terikat oleh BSu. Karena yang terpenting dalam menerjemahkan adalah pesan penulis teks bisa disampaikan denagn utuh tidak harus terikat dengan BSu. Juga penulis menggunakan prosedur penerjemahan transferensi, pemungutan, atau borrowing. hal itu dilakukan karena kata pungutan,atau borrowing  ini sudah lazim digunakan dalam BSa.

Paragraf 2:
Teks Sumber
Teks Sasaran
The primary is component from inside. The decreasing of Indonesia’s lifestyle vicinity in its own specific home is achieved by its own specific people that ignore their lifestyle especially for youngsters. They are quieted by front line life and started to neglect the qualities which is procured by their forerunners. Case in point, close-by vernaculars, social capacity, customs and Indonesian traditions have been lost in general society eye. In the blink of an eye, we could see no one needs to use adjacent lingo in light of the fact that they are mortified called plebeian. Other than the adolescents who couldn’t give a second thought less any more with the lifestyle, government in like manner less responsive in dealing with this issue. There is no veritable try from government to oversee Indonesians society.
Yang pertama adalah faktor dari dalam. Penurunan keberadaan budaya Indonesia di rumahnya sendiri disebabkan oleh rakyatnya sendiri yang mengabaikan budaya mereka terutama untuk remaja. Mereka terbuai oleh kehidupan modern dan mulai melupakan nilai-nilai yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Sebagai contoh, bahasa daerah, upacara budaya, adat dan tradisi Indonesia telah hilang di masyarakat. Sekarang, kita bisa melihat tidak ada yang mau menggunakan bahasa lokal karena mereka malu disebut kampungan. Selain remaja yang sudah tidak peduli lagi dengan budaya, pemerintah juga kurang responsif dalam menangani masalah ini. Tidak ada upaya yang nyata dari pemerintah untuk mempertahankan budaya Indonesia.

Penjelasan 2:
Pada paragraf kedua penulis menemukan masalah penerjemahan pada tataran kata, secara harfiah kata "component" memiliki arti dalam kata benda (KB) bagian,  namun tidak tepat jika dipakai dalam kaliamt tersebut, dalam hal ini penulis menggunaan metode penerjemahan bebas sehingga kata "component" diatas diterjemahkan menjadi "faktor" demi mencapai hasil terjemahan yang wajar dan tidak kaku.


Paragraf 3:
Teks Sumber
Teks Sasaran
The second is outside components. The Rapid stream of information which comes to Indonesia in like manner effects the deterioration of Indonesian culture. Various remote social orders, especially Western social orders have come and grown in Indonesia. Those western social orders are opposing with the Indonesians values as eastern nations. It in like manner gives dreadful effect in Indonesian’s standard as eastern nation. Nowadays, we can see the styles of dress that does not consent to the principles, penchants tanked, and poor lifestyle has grown in Indonesia.


Yang kedua adalah faktor eksternal. Derasnya arus informasi yang datang ke Indonesia juga mempengaruhi terkikisnya budaya Indonesia. Banyak budaya asing, khususnya budaya Barat telah datang dan tumbuh di Indonesia. Budaya-budaya barat itu tidak sesuai dengan nilai-nilai Indonesia sebagai negara timur. Hal ini juga memberikan efek buruk dalam norma Indonesia sebagai bangsa timur. Saat ini, kita bisa melihat mode pakaian yang tidak sesuai dengan norma-norma, kebiasaan mabuk, dan gaya hidup yang buruk telah berkembang di Indonesia.

Penjelasan:
Pada Paragrap ke tiga ini tidak terdapat masalah pada penerjemahan, Tsu bisa di terjemahkan secara Baik ke Tsa dan menurut penulis paragrap ini mudah di pahami dan di terima. 

Paragraf 4:
Teks Sumber
Teks Sasaran
Along these lines, the reducing of Indonesian culture vicinity in his own specific country as an eventual outcome of a couple of variables. They are inside and outside components. For keeping up the movement of Indonesia’s Culture, let us keep our own specific culture. Especially we as adolescents don’t feel embarrassed to secure our lifestyle moreover stem western social orders which come into our country. In case we have lost our interesting society infers we have lost our own specific national character.
Singkatnya, pengurangan keberadaan budaya Indonesia di rumahnya sendiri sebagai akibat dari beberapa faktor. Mereka adalah faktor dari dalam dan luar. Untuk mempertahankan kelangsungan Budaya Indonesia, marilah kita menjaga budaya kita sendiri. Terutama kita sebagai pemuda jangan merasa malu untuk melestarikan budaya kita dan juga kita harus membendung budaya barat yang datang ke negara kita. Jika kita telah kehilangan budaya asli kita berarti kita telah kehilangan identitas nasional kita sendiri.

Penjelasan:
Sebagai seorang penerjemah harus waspada pada menerjemahan kalimat seperti: Along these lines, karena ini merupakan salah satu masalah terjemahan,jadi penerjemahannya haruslah berhati-hati JANGAN menggunakan metode penerjemahan kata per kata, harfiah, atau setia.


Penjelasan:
Serangkaian bab telah penulis uraikan berserta pembahasannya. Dengan demikian tugas penulis selanjutnya adalah menjawab rumusan masalah di halaman depan.
Jawaban atas rumusan masalah:
1. Menetapkan  langkah-langkah yang dilakukan penerjemah dalam proses penerjemahan agar  terjemahan yang yangh ada menjadi sepadan antara teks sumber dan teks sasaran?
·         Membaca berulang-ulang sampai paham maksud dari teks tersebut.
·         Menentukan pilihan kata yang tepat disesuaikan dengan target pembaca. Dalam tugas ini      bahasa yang di gunakan adalah bahasa formal.
·         Melakukan terjemahan secara kasar dulu.
·         Meneliti kembali hasil terjemahan atau juga bisa di katakana melakukan tahapan  menyunting.
·         Mengadakan test pada sekelompok orang untuk memastikan bahwa terjemahan kita bisa diterima dengan baik oleh target pembaca yang diinginkan oleh penulis.
2. Saat melakukan penerjemahan apa saja maslah yang di temukan
·         Masalah penerjemahan pada tataran leksikal yaitu pemilihan padanan kata yang tepat.
3. Metode apa yang digunakan untuk mengatasinya?
Sesuai dengan jenis teks tersebut di atas penulis menggunakan beberapa metode yaitu mengacu pada teknik-teknik penerjemahan antara lain: teknik transposisi, transferensi, komunikatif, dan harfiah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dan saran yang diperoleh dalam penerjemahan teks bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi ini adalah sebagai berikut:

KESIMPULAN:
·         Didalamnya terdapat kalimat utama (general statement), argumen/penjelasan (explanation), dan penutup (closing) sehingga dari jenis struktur kalimatnya dapat dikatakan sebagai teks eksplanasi.
·         Terdapat kata-kata atau istilah-istilah bidang kebudayaan yang perlu diketahui oleh sasaran pembaca. penerjemahan kalimat-kalimat yang di sesuaikan dengan budaya BSa sehingga menghasilkan kewajaran dalam penyampaiannya.

SARAN:
·         Sebaiknya seorang penerjemah mencari padanan klausa dan frasa mempelajari dan menganalisa unsur leksikal khususnya perbedaan antara sistem bahasa sumber ilmu pengetahuan tersebut ke dalam sasaran dan juga penguasaan materi teks yang mengacu pada dunia nyata dalam TSu, dalam hal ini berupa peristiwa nyata atau imajiner yang akan diterjemahkan.
·         Penerjemahan harus dilandasi dengan penguasaan materi teks sumber yang dikategorikan pada jenis-jenis teks berikut ini: teks diskusi, teks laporan, teks eksplanasi, teks eksposisi, teks deskripsi, teks narasi dan juga teks prosedur. Agar tujuan makna dari teks sumber tersebut tersampaikan dengan akurat, jelas dan wajar.
·         Seorang penerjemah harus memiliki referensi, rujukan tersebut terdapat didalam kamus, buku-buku , ensiklopedia, internet, praktisi atau pakar, dan referensi terkait dengan bidang terjemahan.
·         Pastikan bahwa di dalam terjemahan tersebut memiliki tujuan dan fungsi sosial yang sama dengan TSu,  yakni akurat dalam mengalihkan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, sehingga menjadi jelas bagi pembaca

DAFTAR PUSTAKA
Karnedi, (2011) Analisis Teks Dalam Penterjemahan (Edisi Kesatu). Jakarta: Penerbit       
        Universitas Terbuka. 
Yulia Nursetyawathie, dkk. (2003) Penyuntingan Teks dalam Terjemahan (Edisi Kesatu).
           Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Jhon Echols, dan Hasan Shadily.(2003) Kamus Inggis-Indonesia. Cornel University Press Ithaca and London.    
           Jakarta: Penerbit PT Gramedia Jakarta. 
Echols, J.M, Shadil, H,(2003) Kamus-Indonesia-Inggris. (Edisi Ketiga) Revised an Edited by Wolf, J.U. & Colins J.T. Cornel University Press. Jakarta: PT Gramedia    Pustaka Utama.

Artikel yang diambil dari internet: 
            http://www.sekolahbahasainggris.com/contoh-artikel-bahasa-inggris-tentang-kebudayaan-indonesia