KARYA ILMIAH SASTRA INGGRIS BIDANG MINAT PENERJEMAHAN
FISIP UT
Penerapan Teknik Penerjemahan pada Teks Eksplanasi
FISIP UT
Penerapan Teknik Penerjemahan pada Teks Eksplanasi
Bidang kebudayaan
Ependi Abidin
Nim : 023704284
pakotehbintan@gmail.com
program S1 Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemah
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik
Nim : 023704284
pakotehbintan@gmail.com
program S1 Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemah
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik
Universitas terbuka
Abstrak
Karya
ilmiah ini menerapkan tehnik penerjemahan yang diterapkan pada sebuah
artikel dengan judul “Indonesian Cultural Existence Practically Disappears in
its Own Home” Dengan tujuan untuk menyampaikan penterjemahan yang berkualitas yaitu
pesan teks sumber kepada pembaca secara benar, haruslah di ketahui permasalahan
apa saja yang timbul dan akan di temukan ketika menterjemahkan Bsu kedalam Bsa
hendaklah seorang penterjemah mengetahui
tehnik apa yang akan di gunakan. Sebelum menerapkan tehnik penerjemahan, juga seorang
penterjemah harus tahu dahulu apa yang di maksud dengan prosedur penerjemahan.
Adapun penerjemahan adalah sebuah kegiatan dalam memahami teks yang di sebut
bahasa sumber (Bsu) lalu menterjemahkan pemahaman tadi dalam bahasa lain yang
di sebut juga bahasa sasaran (BSa) sehingga nanti akan menghasilkan terjemahan
teks sasaran (Tsa) yang cocok dengan teks sumber(Tsu). Harapan penulis karya
ilmiah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca, juga pembaca akan dapat
memahami pesan yang di sampaikan artikel ini, di harapkan juga pembaca dapat
mengetahui hal yang berkaitan dengan tehnik penerjemahan juga pembaca akan
tertarik untuk mempelajari ilmu tentang tehnik-tehnik penerjemahan.
Kata kunci: penerjemahan, penerjemah, prosedur,
bahasa, dan tehnik.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangan zaman saat ini sebuah informasi menjadi kebutuhan bagi siapa saja namun permasalahannya informasi –informasi tersebut sering di dapat dalam teks –teks berbahasa asing dan sering kali terdapat istilah istilah yang kurang di pahami oleh pembaca yang pada ahirnya mengakibatkan informasi yang di sampaikan oleh teks sumber (Tsu) tidak dapat di terjemahkan secara akurat oleh pembaca. Oleh karna itu peran seorang penerjemah sangatlah penting untuk menjembatani permasalahan tersebut, tugas penterjemah adalah menyampaikan pesan dari penulis teks kepada pembaca secara akurat dengan tetap memperhatikan target pembacanya yaitu dengan prinsip bahwa penterjemahan itu harus jelas,akurat,dan wajar tidak hanya sekedar mencocok kan dan memadankan kata dari teks sumber (Tsu) ke teks sasaran (Tsa). Untuk hal itu penulis mengangakat sebuah artikel dengan judul “Indonesian Cultural Existence Practically Disappears in its Own Home” untuk di terjemahkan, di analisa sekaligus juga mengetahui permasalahan apa yang terdapat dalam proses penerjemahan dan sekaligus menerapkan tehnik apa yang tepat untuk mengatasinya, sehingga nantinya di dapat terjemahan yang akurat jelas dan wajar.
Dengan perkembangan zaman saat ini sebuah informasi menjadi kebutuhan bagi siapa saja namun permasalahannya informasi –informasi tersebut sering di dapat dalam teks –teks berbahasa asing dan sering kali terdapat istilah istilah yang kurang di pahami oleh pembaca yang pada ahirnya mengakibatkan informasi yang di sampaikan oleh teks sumber (Tsu) tidak dapat di terjemahkan secara akurat oleh pembaca. Oleh karna itu peran seorang penerjemah sangatlah penting untuk menjembatani permasalahan tersebut, tugas penterjemah adalah menyampaikan pesan dari penulis teks kepada pembaca secara akurat dengan tetap memperhatikan target pembacanya yaitu dengan prinsip bahwa penterjemahan itu harus jelas,akurat,dan wajar tidak hanya sekedar mencocok kan dan memadankan kata dari teks sumber (Tsu) ke teks sasaran (Tsa). Untuk hal itu penulis mengangakat sebuah artikel dengan judul “Indonesian Cultural Existence Practically Disappears in its Own Home” untuk di terjemahkan, di analisa sekaligus juga mengetahui permasalahan apa yang terdapat dalam proses penerjemahan dan sekaligus menerapkan tehnik apa yang tepat untuk mengatasinya, sehingga nantinya di dapat terjemahan yang akurat jelas dan wajar.
1.2. Rumusan
Masalah (Research Question)
Berdasarkan latar
belakang tersebut maka dapatlah
dirumuskan di antaranya:
1. Apa langkah-langkah yang dilakukan penerjemah dalam proses penerjemahan untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan antara teks sumber dan teks sasaran?
2. Permasalahan apakah yang di jumpai ketika melakukan penerjemahan?
3. Teknik apa yang digunakan untuk mengatasinya?
1. Apa langkah-langkah yang dilakukan penerjemah dalam proses penerjemahan untuk menghasilkan terjemahan yang sepadan antara teks sumber dan teks sasaran?
2. Permasalahan apakah yang di jumpai ketika melakukan penerjemahan?
3. Teknik apa yang digunakan untuk mengatasinya?
1.3 Tujuan (Objective)
Tujuan karya ilmiah adalah
ini. Pertama, mengkaji penerjemahan teks bidang kebudayaan , yang merupakan
warisan dari nenek moyang Bangsa Indonesia dan memuat berbagai nilai nilai adat
dan tradisi, Juga agar dapat memberikan
gambaran kepada pembaca bagaimana menterjemahkan teks dari bahasa
Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dengan baik. Sedangkan sebagai tujuan ahirnya
adalah sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana Sastra Inggris
dari Universitas Terbuka.
1.4 Manfaat
Dari karya ilmiah ini di
harapkan pembaca mendapat manfaat teoritis bagi cara menterjemahkan sebuah teks
bahasa inggris ke bahasa Indonesia dengan baik dan benar,sebagai penerapan dari
penelitian dan pengembangan akan pentingnya sebuah kebudayaan bangsa,dan bagi
masyarakat agar masyrakat dapat mengenal dunia penerjemahan, dan dapat mengerti
di dalam penterjemahan teks bukan hanya sekerdar mencari kata yg cocok dan padanan
katanya saja.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dr Karnedi, M.A Dalam
bukunya Analisis Teks dalam Penerjemahan di jelaskan bahwa teks
eksplanasi (Explanation) adalah merupakan salah satu jenis teks (genre) yang
menceritakan sebuah proses yang berkaitan dengan fenomena alam,social dan
kultural. Larson ( 1984, h. 371- 374) Mengategorikan teks eksplanasi sebagai
bagian dari ekspositori discourse yang bertujuan untuk menjelaskan atau
memperdebatkan sebuah fenomena, teks eksplanasi mencoba untuk menjawab pertanyaan
Why dan how. Secara stuktural teks eksplanasi terdiri atas dua komponen utama
yaitu “Theme” Tema dan ground “Penjelasan” yang berfungsi untuk mendukung tema
dijelaskan bahwa, Nord
(1911, h. 177-178) mengemukakan ada beberapa ciri teks ilmiah. Secara umum,
teks ilmiah sarat dengan penggunaan leksis dan struktur kalimat atau dalam
komposisi serta isi/substansi yang khusus (technical translation), juga
diungkapkan oleh Hervey dan Higgins (1992, h 163-172) bahwa masalah-masalah
penerjemahan teks khusus berkaitan dengan unsur-unsur leksikal dan masalah
konseptual dalam TSu.
Pada dasarnya teks
ilmiah mengikuti cara penyajian baik naratif, deskriptif, ekspositoris atau
argumentative. Metode penerjemahan yang digunakan dalam karya ilmiah ini
menggunakan beberapa metode yang ada dalam tabel dibawah ini:
Orientasi pada TSu
|
Orientasi pada TSa
|
(1) (1) Teknik harfiah
|
(6) Teknik transposisi
|
(2) Teknik peminjaman alamiah
|
(7) Teknik modulasi
|
(3) Teknik tranferensi
|
(8) (8) Teknik
penghilangan
|
(4) Teknik calque
|
(9) (9) Teknik
eksplisitasi
|
(5) Teknik
peminjaman murni
|
(10) (10) Teknik
penambahan
|
(11) (11) Teknik
deskriptif
|
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode
Sampai disini
Metode penelitian pada karya ilmiah ini adalah metode kualitatif yang didasarkan pada analisis tekstual yang melibatkan teks sumber dan teks sasaran serta mengadopsi salah satu model teoretis penerjemahan, yaitu model komparatif (comparative model) dengan rumusan: TSu ≈ TSa, atau TSa ≈ TSu.
Metode penelitian pada karya ilmiah ini adalah metode kualitatif yang didasarkan pada analisis tekstual yang melibatkan teks sumber dan teks sasaran serta mengadopsi salah satu model teoretis penerjemahan, yaitu model komparatif (comparative model) dengan rumusan: TSu ≈ TSa, atau TSa ≈ TSu.
3.1 Data Penelitian
Data berupa salah satu
jenis teks eksplanasi, yang terkait dengan bidang ilmu pengetahuan dan
tekhnologi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia; panjang teks sumber (TSu)
adalah 471 kata, judul artikel ”Indonesian Cultural Existence Practically
Disappears in its Own Home” yang diambil dari laman internet berikut
ini http://www.sekolahbahasainggris.com/contoh-artikel-bahasa-inggris-tentang-kebudayaan-indonesia-
3.3 Pemprosesan data
Dalam penterjemahan teks bidang kebudayaan ini sasaran pembaca adalah kalangan masyarakat umum, baik itu anak-anak, orang dewasa, dan seterusnya, di mana dalam proses analisisnya teks adalah merupakan teks berjenis eksplanasi, sehingga dalam proses penyampaian penerjemahannya, di gunakan penulisan komunikasi, dengan tujuan agar sasaran pembaca dapat mengerti dengan penerjemahan yang dimaksud dengan wajar, juga dapat mengerti istilah-istilah yang ada. Teks sumber juga akan di bandingkan dengan hasilnya dengan teks sasaran yang ada secara Kesamping dengan urutan 1.Teks sumber (Tsu) dan Teks sasaran (Tsa).
1V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mempermudah dalam
memahami teks digunakan tabel sebagai perbandingan antara TSa dan TSu;
masing-masing paragraf disertai dengan penjelasan.
Paragraf 1:
Paragraf 1:
Teks
Sumber
|
Teks
Sasaran
|
Indonesian Cultural Existence
Practically Disappears in its Own Home
Indonesia
is a country that has distinctive social orders. This general public
contrasts happens in light of the way that Indonesia country includes a few
islands where each island has its own specific culture. Regardless, at this
moment Indonesian culture is in danger of being lost because broke down by
the times. There are such countless that advance of life is in danger. Those
variables are from inside and outside. Through this paper, the makers will
depict those parts that cause the peril of neighborhood Indonesian culture.
Here are two entries that looking at those parts:
|
Keberadaan
Budaya Indonesia hampir Menghilang di Rumahnya Sendiri
Indonesia
adalah negara yang memiliki banyak berbagai budaya. Keragaman budaya ini
terjadi karena negara Indonesia terdiri dari ratusan pulau-pulau di mana
masing-masing pulau memiliki budayanya sendiri. Namun, saat ini budaya
Indonesia terancam hilang karena terkikis oleh waktu. Ada begitu banyak
faktor yang menyebabkan budaya Indonesia berada dalam bahaya. Faktor-faktor
tersebut berasal dari dalam dan luar. Melalui tulisan ini, penulis akan
menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terancamnya budaya asli Indonesia.
Berikut adalah dua paragraf membahas faktor-faktor tersebut:
|
Penjelasan:
Pertama, Analisa penulis terdapat kata yang menunjukkan kata benda yaitu kata a few islands yang seharusnya diterjemahkan sedikit pulau-pulau, namun dalam TSa di terjemahkan ratusan Pulau-pulau, penulis menggunakan metode transposisi Hal ini penerjemah lakukan sebagai upaya agar tidak terikat oleh BSu. Karena yang terpenting dalam menerjemahkan adalah pesan penulis teks bisa disampaikan denagn utuh tidak harus terikat dengan BSu. Juga penulis menggunakan prosedur penerjemahan transferensi, pemungutan, atau borrowing. hal itu dilakukan karena kata pungutan,atau borrowing ini sudah lazim digunakan dalam BSa.
Paragraf 2:
Teks
Sumber
|
Teks
Sasaran
|
The primary is component from
inside. The decreasing of Indonesia’s lifestyle vicinity in its own specific
home is achieved by its own specific people that ignore their lifestyle
especially for youngsters. They are quieted by front line life and started to
neglect the qualities which is procured by their forerunners. Case in point,
close-by vernaculars, social capacity, customs and Indonesian traditions have
been lost in general society eye. In the blink of an eye, we could see no one
needs to use adjacent lingo in light of the fact that they are mortified
called plebeian. Other than the adolescents who couldn’t give a second
thought less any more with the lifestyle, government in like manner less
responsive in dealing with this issue. There is no veritable try from government
to oversee Indonesians society.
|
Yang pertama adalah faktor dari
dalam. Penurunan keberadaan budaya Indonesia di rumahnya sendiri disebabkan
oleh rakyatnya sendiri yang mengabaikan budaya mereka terutama untuk remaja.
Mereka terbuai oleh kehidupan modern dan mulai melupakan nilai-nilai yang
diwariskan oleh nenek moyang mereka. Sebagai contoh, bahasa daerah, upacara
budaya, adat dan tradisi Indonesia telah hilang di masyarakat. Sekarang, kita
bisa melihat tidak ada yang mau menggunakan bahasa lokal karena mereka malu
disebut kampungan. Selain remaja yang sudah tidak peduli lagi dengan budaya,
pemerintah juga kurang responsif dalam menangani masalah ini. Tidak ada upaya
yang nyata dari pemerintah untuk mempertahankan budaya Indonesia.
|
Penjelasan 2:
Pada paragraf kedua penulis menemukan masalah penerjemahan pada tataran kata, secara harfiah kata "component" memiliki arti dalam kata benda (KB) bagian, namun tidak tepat jika dipakai dalam kaliamt tersebut, dalam hal ini penulis menggunaan metode penerjemahan bebas sehingga kata "component" diatas diterjemahkan menjadi "faktor" demi mencapai hasil terjemahan yang wajar dan tidak kaku.
Paragraf 3:
Teks
Sumber
|
Teks
Sasaran
|
The second is outside components.
The Rapid stream of information which comes to Indonesia in like manner
effects the deterioration of Indonesian culture. Various remote social
orders, especially Western social orders have come and grown in Indonesia.
Those western social orders are opposing with the Indonesians values as
eastern nations. It in like manner gives dreadful effect in Indonesian’s
standard as eastern nation. Nowadays, we can see the styles of dress that
does not consent to the principles, penchants tanked, and poor lifestyle has
grown in Indonesia.
|
Yang kedua adalah faktor eksternal.
Derasnya arus informasi yang datang ke Indonesia juga mempengaruhi
terkikisnya budaya Indonesia. Banyak budaya asing, khususnya budaya Barat
telah datang dan tumbuh di Indonesia. Budaya-budaya barat itu tidak sesuai
dengan nilai-nilai Indonesia sebagai negara timur. Hal ini juga memberikan
efek buruk dalam norma Indonesia sebagai bangsa timur. Saat ini, kita bisa
melihat mode pakaian yang tidak sesuai dengan norma-norma, kebiasaan mabuk,
dan gaya hidup yang buruk telah berkembang di Indonesia.
|
Penjelasan:
Pada Paragrap ke tiga ini tidak terdapat masalah pada penerjemahan, Tsu bisa di terjemahkan secara Baik ke Tsa dan menurut penulis paragrap ini mudah di pahami dan di terima.
Paragraf 4:
Pada Paragrap ke tiga ini tidak terdapat masalah pada penerjemahan, Tsu bisa di terjemahkan secara Baik ke Tsa dan menurut penulis paragrap ini mudah di pahami dan di terima.
Paragraf 4:
Teks
Sumber
|
Teks
Sasaran
|
Along these lines, the reducing of
Indonesian culture vicinity in his own specific country as an eventual
outcome of a couple of variables. They are inside and outside components. For
keeping up the movement of Indonesia’s Culture, let us keep our own specific
culture. Especially we as adolescents don’t feel embarrassed to secure our
lifestyle moreover stem western social orders which come into our country. In
case we have lost our interesting society infers we have lost our own
specific national character.
|
Singkatnya, pengurangan keberadaan
budaya Indonesia di rumahnya sendiri sebagai akibat dari beberapa faktor.
Mereka adalah faktor dari dalam dan luar. Untuk mempertahankan kelangsungan
Budaya Indonesia, marilah kita menjaga budaya kita sendiri. Terutama kita
sebagai pemuda jangan merasa malu untuk melestarikan budaya kita dan juga
kita harus membendung budaya barat yang datang ke negara kita. Jika kita
telah kehilangan budaya asli kita berarti kita telah kehilangan identitas
nasional kita sendiri.
|
Penjelasan:
Sebagai seorang penerjemah harus waspada pada menerjemahan kalimat seperti: Along these lines, karena ini merupakan salah satu masalah terjemahan,jadi penerjemahannya haruslah berhati-hati JANGAN menggunakan metode penerjemahan kata per kata, harfiah, atau setia.
Sebagai seorang penerjemah harus waspada pada menerjemahan kalimat seperti: Along these lines, karena ini merupakan salah satu masalah terjemahan,jadi penerjemahannya haruslah berhati-hati JANGAN menggunakan metode penerjemahan kata per kata, harfiah, atau setia.
Penjelasan:
Serangkaian bab telah penulis uraikan berserta pembahasannya. Dengan demikian tugas penulis selanjutnya adalah menjawab rumusan masalah di halaman depan.
Serangkaian bab telah penulis uraikan berserta pembahasannya. Dengan demikian tugas penulis selanjutnya adalah menjawab rumusan masalah di halaman depan.
Jawaban atas rumusan
masalah:
1. Menetapkan langkah-langkah yang dilakukan penerjemah
dalam proses penerjemahan agar terjemahan yang yangh ada menjadi sepadan
antara teks sumber dan teks sasaran?
·
Membaca berulang-ulang
sampai paham maksud dari teks tersebut.
·
Menentukan pilihan kata
yang tepat disesuaikan dengan target pembaca. Dalam tugas ini bahasa yang di gunakan adalah bahasa
formal.
·
Melakukan terjemahan secara
kasar dulu.
·
Meneliti kembali hasil
terjemahan atau juga bisa di katakana melakukan tahapan menyunting.
·
Mengadakan test pada
sekelompok orang untuk memastikan bahwa terjemahan kita bisa diterima dengan
baik oleh target pembaca yang diinginkan oleh penulis.
2. Saat melakukan
penerjemahan apa saja maslah yang di temukan
·
Masalah penerjemahan
pada tataran leksikal yaitu pemilihan padanan kata yang tepat.
3. Metode apa yang
digunakan untuk mengatasinya?
Sesuai dengan jenis teks
tersebut di atas penulis menggunakan beberapa metode yaitu mengacu pada
teknik-teknik penerjemahan antara lain: teknik transposisi, transferensi,
komunikatif, dan harfiah.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran
yang diperoleh dalam penerjemahan teks bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi
ini adalah sebagai berikut:
KESIMPULAN:
·
Didalamnya terdapat
kalimat utama (general statement), argumen/penjelasan (explanation),
dan penutup (closing) sehingga dari jenis struktur kalimatnya dapat
dikatakan sebagai teks eksplanasi.
·
Terdapat kata-kata atau
istilah-istilah bidang kebudayaan yang perlu diketahui oleh sasaran pembaca.
penerjemahan kalimat-kalimat yang di sesuaikan dengan budaya BSa sehingga
menghasilkan kewajaran dalam penyampaiannya.
SARAN:
·
Sebaiknya seorang
penerjemah mencari padanan klausa dan frasa mempelajari dan menganalisa unsur
leksikal khususnya perbedaan antara sistem bahasa sumber ilmu pengetahuan
tersebut ke dalam sasaran dan juga penguasaan materi teks yang mengacu pada
dunia nyata dalam TSu, dalam hal ini berupa peristiwa nyata atau imajiner yang
akan diterjemahkan.
·
Penerjemahan harus
dilandasi dengan penguasaan materi teks sumber yang dikategorikan pada
jenis-jenis teks berikut ini: teks diskusi, teks laporan, teks eksplanasi, teks
eksposisi, teks deskripsi, teks narasi dan juga teks prosedur. Agar tujuan
makna dari teks sumber tersebut tersampaikan dengan akurat, jelas dan wajar.
·
Seorang penerjemah harus
memiliki referensi, rujukan tersebut terdapat didalam kamus, buku-buku ,
ensiklopedia, internet, praktisi atau pakar, dan referensi terkait dengan
bidang terjemahan.
·
Pastikan bahwa di dalam
terjemahan tersebut memiliki tujuan dan fungsi sosial yang sama dengan TSu, yakni akurat dalam mengalihkan makna dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran, sehingga menjadi jelas bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Karnedi, (2011) Analisis
Teks Dalam Penterjemahan (Edisi Kesatu). Jakarta:
Penerbit
Universitas Terbuka.
Universitas Terbuka.
Yulia Nursetyawathie, dkk. (2003) Penyuntingan
Teks dalam Terjemahan (Edisi Kesatu).
Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Jhon Echols, dan Hasan
Shadily.(2003) Kamus Inggis-Indonesia. Cornel University Press
Ithaca and London.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia Jakarta.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia Jakarta.
Echols, J.M, Shadil,
H,(2003) Kamus-Indonesia-Inggris. (Edisi Ketiga) Revised
an Edited by Wolf, J.U. & Colins J.T. Cornel University Press.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Artikel yang diambil dari internet:
http://www.sekolahbahasainggris.com/contoh-artikel-bahasa-inggris-tentang-kebudayaan-indonesia