About

Dunia Jurnalistik

Seputar Liputan.

Dunia Bawah Sadar

Pahami cara Kerja Fikiranmu.

I Will Insert it Later

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 09 Agustus 2019

PANTOMIM DAN SEMESTA



Bersama Windi Juri Pantomim dari Batam

Bersama Juri Desaint Potret  Tanjungpinang

Bersama Juri Kriya Tanjungpinang

Awal pertama saya mengenal pantomim, adalah ketika melihat sebuah TV tetangga yg berwarna hitam putih, Saat itu th 80 an Televisi merupakan barang mewah, yang hanya di miliki orang-orang berada, alias orang yang berduit, atau sering kami menyebutnye orang kaye.

Di situlah pertama kali melihat sebuah film, tampa suara dan hanya gambarnya saja yg bergerak membuat gerakan lucu.

Ketika sekolah dasar saya mulai menirukan gerakan itu dan memberanikan diri untuk tampil pada kegiatan sekolah dan pramuka, hingga sampai ke Sekolah menengah atas (sma) aktivitas masih di lakukan dalam kegiatan seni sekolah.

Saya menyukai Pantomim, Alhamdulilah kembali  di dapuk menjadi juri pantomim tingkat provinsi pada festifal lomba seni Siswa nasional (FLS2N) tingkat provinsi kepulauan riau. yang di laksanakan di hotel golden view Batam, 5 sd 7 Agustus 2019

Pantaskah diri ini jadi juri, memang belum tentu pantas, samalah juga jika posisi ini di berikan kepada orang lain, mungkin saja ada yang pantas, hanya saja, yang bersangkutan tidak di tunjuk, atau ada yang lebih pantas, tidak pula mempunyai waktu, atau hal lain yang menghalanginya untuk jadi juri, jadi menurutku, ini bukan tentang pantas atau tidak, tapi jika sesuatu  di kehendaki yang Maha kuasa terjadi, maka ianya akan terjadi.

Menjadi juri, bukan lah hanya untuk mencari juara satu, dua, atau tiga, tapi, menjadi juri itu adalah, bagaimana berdebat, adu argument, mengamati, ya, kadang- kadang cekcok hahaha..

tentu tidak saya katakan mudah menilai lomba lari, sepak bola, atau lomba lompat karung, dan lomba lainnya,menilai pantomim dan  lomba seni, ada ukuran tersendiri bagi sesiapa yang menjadi juri, ada masalah rasa di sana, seni adalah abstrak, ianya halus dan tiada terlihat meski tersangat nyata akan adanya, itulah sebabnya ada teman saya mengatakan, Seniman dan orang gila itu bedanya tipis, bedanya terletak pada karya, jika seniman tidak berkarya, bisa jadi dia orang gila, jika orang gila yang berkarya bisa jadi dia seniman, jadi berkarya lah.
masalah gila ni pun cukuplah sampai di sini jangan gegara gila, kita berhujah macam nak gila. hahaha

Menilai sebuah karya pantomim, bagi saya bukan hanya pada gerak dan mimiknya sahaja, tak jarang saya harus menyamakan gelombang fikiran  dengan peserta lomba, menurut saya Pantomim yang di kemas dengan level emosi tertentu, akan memancarkan gelombang energi yg sangat  kuat ke semesta, dan kita manusia, adalah bagian dari semesta, dengan memahami dan merasakan isyarat dan tanda yang di buat pelaku pantomim, melihatnya tak jarang akan mengundang buncah tawa dan simpul senyum kerana geli di hari.

para peserta yang mengikuti lomba FLS2N ini adalah anak SD yg memang fikiran dan tingkah lakunya masih alami, bagi para praktisi energi, tentunya akan cepat merasakan lemparan emosi dan energi dari mereka, baik itu, takut, cemas, senang atau yang lainya.

Di setiap pertemuan saya selalu sampaikan kepada pelatih dan pendamping, selain teknik pantomim, agar mengusahakan peserta untuk berpantomim lepas tampa beban, melepaskan energi kebahagannya untuk bergerak dan berisyarat gembira,  nyaman diri sebelum melakukan pantomim, jika ini terjadi, maka peserta akan berpantomim dengan kekuatan isyaratnya, yang tidak hanya kan di pahami dan di rasakan penonton, tapi juga semesta.

Selamat untuk pemenang lomba,
tetap semangat buat yang belum berhasil.