About

Dunia Jurnalistik

Seputar Liputan.

Dunia Bawah Sadar

Pahami cara Kerja Fikiranmu.

I Will Insert it Later

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 15 Juli 2025

Mengapa Orang Suka Marah-Marah

 

ini ketawa bukan marah, hahaha

Pandangan Hipnoterapi: Luka Batin, Emosi Terpendam, dan Kurangnya Kasih Sayang

Pernah nggak, tanpa sengaja kamu membaca status teman di media sosial yang isinya penuh dengan kemarahan, makian, dan emosi negatif? Kadang-kadang isinya bukan cuma curhat, tapi sampai keluar kata-kata kasar, tantangan, bahkan sumpah serapah.

Kenapa hal seperti ini bisa terjadi?
Apakah semua itu hanya bentuk luapan emosi sesaat, atau ada sesuatu yang lebih dalam di baliknya?

Yuk, kita bahas dari sudut pandang hipnoterapi.

 Pendahuluan: Amarah sebagai Gejala Luka Emosional

Kemarahan adalah bagian dari emosi manusia yang wajar. Tapi ketika seseorang terlalu sering marah, mudah tersinggung, atau suka meledak-ledak tanpa alasan jelas, bisa jadi itu bukan cuma soal emosi hari itu—melainkan gejala luka batin yang belum sembuh.

Dalam hipnoterapi, kemarahan sering kali dilihat sebagai "pesan" dari pikiran bawah sadar yang menyimpan pengalaman masa lalu. Dan salah satu akar paling umumnya adalah kurangnya kasih sayang di masa kecil.

Luka Lama di Memori Bawah Sadar

Hipnoterapi mengajarkan bahwa pikiran bawah sadar menyimpan semua memori emosional, terutama saat masa anak-anak. Ketika seorang anak:

  • Kurang pelukan atau perhatian,
  • Jarang dipuji atau diperdulikan emosinya,
  • Selalu dibandingkan atau dikritik,

…maka bawah sadarnya bisa menyimpulkan bahwa ia tidak layak dicintai.

Kesimpulan ini menciptakan efek jangka panjang, seperti:

  • Merasa tidak aman,
  • Sulit percaya orang lain,
  • Mudah curiga,
  • Dan akhirnya, mudah marah sebagai mekanisme pertahanan diri.

Contoh nyata: seseorang yang sering dimarahi atau diabaikan semasa kecil, bisa tumbuh jadi orang dewasa yang mudah tersulut dan menyerang duluan secara emosional. Ini karena bawah sadarnya percaya dunia tidak aman, dan orang lain bisa menyakitinya kapan saja.

 Emosi Negatif Punya Akar: Penjelasan Hipnoterapi

Menurut hipnoterapi, setiap emosi negatif memiliki akar di masa lalu, meskipun kita tidak selalu menyadarinya. Kemarahan yang terus muncul bisa jadi hanyalah topeng dari perasaan yang lebih dalam, seperti:

  • Kesedihan yang belum tersalurkan,
  • Perasaan tidak dihargai,
  • Kekecewaan karena tidak pernah merasa dicintai.

Dalam sesi hipnoterapi, seseorang akan dibimbing untuk:

  1. Menelusuri akar emosinya melalui relaksasi dan eksplorasi memori bawah sadar,
  2. Menyadari bahwa amarahnya adalah respons dari luka lama,
  3. Melepaskan trauma tersebut dan menggantinya dengan sugesti positif seperti:
    “Saya layak dicintai dan dihargai.”

Tujuan Hipnoterapi: Bukan Menghapus Marah, Tapi Memahami

Tujuan dari hipnoterapi bukanlah menghilangkan emosi marah, melainkan memahami dan menyembuhkan akar masalahnya. Ketika seseorang menyadari bahwa amarahnya berasal dari masa lalu yang belum selesai, dan bisa berdamai dengan itu, maka:

  • Amarahnya mulai mereda,
  • Emosinya lebih stabil,
  • Hubungannya dengan orang lain menjadi lebih sehat.

Kesimpulan

Dari sudut pandang hipnoterapi, orang yang mudah marah bukan berarti orang jahat. Sering kali, ia hanya sedang membawa luka batin yang belum sembuh, dan kemarahan adalah cara bawah sadarnya melindungi diri.

Kurangnya kasih sayang, perhatian, atau pengakuan di masa kecil bisa membentuk keyakinan bawah sadar bahwa dunia ini tidak aman dan cinta itu tidak nyata. Maka, reaksi otomatisnya adalah marah, menyerang, atau menjaga jarak secara emosional.

Dengan pendekatan seperti hipnoterapi, seseorang bisa menyentuh kembali sumber luka batinnya, melepaskan beban emosional itu, dan mulai membangun hidup yang lebih damai, sehat, dan penuh cinta.

Ah, sebenarnya hipnoterapi itu luar biasa manfaatnya kalau mau dicoba. Tapi ya… kalau nggak percaya sih, ya terserah aja sih. Wkwkwk

 


Senin, 18 November 2024

Catatan Kegiatan: Sosialisasi Juknis Akselerasi Publikasi dan Pemberitaan Satu Pintu

Kadiskominfo kepri saat membuka kegiatan

Waktu/Tanggal: 7 November 2024, 09.00-11.00 WIB  

Tempat: Collaboration Room, Diskominfo  

Peserta: 25 utusan OPD, sesi I  

09.45 WIB - Pembukaan  

Acara dibuka oleh Kepala Dinas Kominfo Kepri, Bapak Hasan, S.Sos.  

Beliau menyampaikan apresiasi atas kehadiran peserta dan menjelaskan pentingnya sinergi antar OPD dalam mengelola informasi publik.  

Acah aje ni kekekeke..

Poin Utama Sambutan:  

1. Kebijakan Publikasi Terintegrasi:  

   Semua informasi OPD akan disatukan dalam portal utama kepriprov.go.id. Ini bertujuan agar publik bisa lebih mudah mengakses berita kegiatan pemerintah.  

2. Web OPD Akan Ditingkatkan:  

   Banyak web OPD yang tidak aktif. Kominfo akan membimbing agar semua web terintegrasi, dengan tambahan inovasi agar lebih relevan dan dinamis.  

3. Penunjukan PIC (Person In Charge):  

   Akan ada PIC khusus di setiap OPD untuk memastikan pengelolaan informasi berjalan baik.  

   - PIC akan dibantu insentif (sedang diajukan untuk anggaran 2025).  

4. Arah Kebijakan Pemerintah:  

   Enam program strategis yang harus diprioritaskan:  

   - Peningkatan investasi  

   - Pengentasan kemiskinan  

   - Penurunan stunting  

   - Reformasi birokrasi  

   - Pengendalian inflasi  

   - Pengembangan ekonomi kreatif dan digitalisasi  

5. Rencana ke Depan:  

   Pemerintah daerah akan mendukung visi-misi kepala daerah terpilih. Tata kelola informasi juga akan diintegrasikan dengan Badan Komunikasi Kepresidenan.  

Pesan Penutup:  

Buat prosedur yang sederhana, rampungkan SK Gubernur, dan jalankan kebijakan dengan tim yang solid.

Pemaparan 1: Kabid Komunikasi & Kehumasan - Trio Andana, S.H.  

Topik: Pengelolaan Portal Publikasi dan Tugas PIC  

1. Portal kepriprov.go.id  

   - Akan diaktifkan dan terintegrasi dengan web OPD.  

   - PIC tidak boleh merangkap sebagai admin.  

2. Data PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi):  

   - Wajib diperbarui setiap 6 bulan.  

   - Informasi yang dikecualikan tetap dijaga kerahasiaannya.  

3. Prosedur Operasional:  

   - SK Gubernur akan segera diterbitkan.  

   - Grup WhatsApp akan dibuat (berisi PIC, Gubernur, dan Kadis).  

Pemaparan 2: Agam (Tim Ahli Programmer)  

Topik: Penggunaan Portal kepriprov.go.id  

- Setiap OPD akan memiliki akun untuk mempublikasikan berita secara mandiri.  

- Panduan teknis akan diberikan untuk mempermudah proses input berita.  

Pemaparan 3: Roni (Staf Rilis Berita)  

Topik: Tantangan dan Solusi Verifikasi Berita  

- Masalah:  

  - Pengumpulan data sering terkendala, terutama dari kepala dinas.  

  - Durasi berita harus sesuai standar publikasi.  

- Indikator Berita yang Layak Diterbitkan:  

  - Sesuai visi dan misi Pemprov.  

  - Utamakan kegiatan kepala OPD, Sekda, atau Gubernur.  

  - Berita dari sekolah atau bidang tertentu dapat diunggah di web masing-masing OPD.  

- Format Foto:  

  - Hanya satu foto untuk cover berita. Album foto dapat disimpan dan dipilih untuk media sosial.  

Tanya-Jawab:  

Pertanyaan:  

1. Apa indikator angle berita yang bisa diterbitkan?  

2. Apakah berita dari sekolah juga boleh dipublikasikan?  

3. Apakah foto bisa lebih dari satu di TMS?  

Jawaban Roni:  

1. Fokus pada enam poin strategis di juknis.  

2. Berita dari sekolah boleh, selama relevan dengan kebijakan publik.  

3. Hanya satu foto untuk cover, sisanya untuk medsos.  

11.45 WIB - Kegiatan selesai.  

Catatan Pribadi:  

Acara berjalan lancar, walau sedikit molor di pembukaan. Banyak informasi baru tentang arah kebijakan publikasi yang jelas bakal meningkatkan keterlibatan OPD. Namun, tantangan soal konsistensi pengelolaan web di tiap OPD masih jadi PR besar. Semangat jemput bola dari Kominfo patut diapresiasi!  

Selasa, 05 November 2024

Perjalanan Mengikuti Bimtek Penulisan Buku Kepanduan

 Perjalanan Mengikuti Bimtek Penulisan Buku Kepanduan

f/din 28/10/24

Perjalanan kali ini diawali dengan menumpang angkutan udara Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 289, kursi 29H, yang dijadwalkan berangkat pada 28 Oktober 2024 pukul 09.30 WIB.

Karena tidak ada yang bisa mengantar saya ke bandara, saya pun membawa motor sendiri. Awalnya, saya hendak memarkirnya di kantor lama saya di BTIKP, KM 9. Namun, saya berubah pikiran, karena siapa pula nanti yang akan menjemput? Akhirnya, saya bertanya ke petugas parkir di bandara tentang biaya parkir untuk empat hari. Ternyata, 16 jam pertama memiliki tarif bervariasi, dan jika parkir selama empat hari, kira-kira akan dikenakan biaya seratus ribu lebih. Maka, saya pun memutuskan parkir di Bandara RHF.

Pukul 09.22, pesawat mulai bergerak menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Bandara Sukarno Hatta Jakarta


Saya tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.30, kemudian langsung menuju ke Gate 3 untuk mencari angkutan umum, yakni bus Sinar Jaya. Setelah menunggu sekitar 15 menit, bus pun datang dan langsung bergerak ke Cibubur. Pukul 12.10, saya tiba di simpang Cibubur Junction dan bertanya kepada petugas keamanan arah menuju Taman Wisata Wiladatika. Saya memutuskan berjalan kaki sambil menikmati suasana siang yang cukup terik. Pukul 13.15, saya tiba di Taman Wiladatika, langsung melakukan registrasi, dan menginap di kamar Anggrek nomor 109 bersama rekan dari Kwarcab Lingga, Kakak Shomi.

Kegiatan hari pertama adalah Teknik Pengumpulan Data untuk Penulisan Sejarah, yang disampaikan oleh Dr. C. Musiana Yudhawasthi pada 28 Oktober 2024 pukul 20.00 hingga 22.00 WIB.



Dalam penyampaiannya, narasumber menjelaskan cara mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penulisan buku sejarah. Narasumber juga mengadakan sesi tanya jawab dan latihan untuk mendeskripsikan sebuah foto lama Presiden Sukarno yang sedang memeriksa barisan Pramuka pada peringatan Hari Pramuka tanggal 14 Agustus 1961. Pelatihan berlangsung seru karena narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya, sehingga tanpa terasa waktu berlalu hingga tiba waktu istirahat.


Bersama Ka Kwarnas Kak Budi Waseso

Selanjutnya, kegiatan Bimtek Penulisan Buku Sejarah Kepanduan Daerah pada hari kedua, Selasa, 29 Oktober 2024 pukul 08.00 hingga 10.00 WIB, menghadirkan narasumber Kak Dr. Yuda Tangkilisan, seorang dosen sejarah dari FIB UI, yang memberikan materi tentang "Pengenalan Historiografi (Prinsip, Jenis, dan Metode Penulisan Sejarah)."

Materi yang disampaikan:

Jenis-jenis Ilmu Sejarah:
- Bukan Seni (Intuitif)
- Bukan Susastra (Kreatif)
- Bukan Mitos (Fiktif)
- Bukan Silsilah
- Bukan Kronik
- Bukan Antikuarianisme
- Bukan Biografi
- Bukan Ilmu Alam
- Bukan Ilmu Sosial



Guna Sejarah:
- Reaktif, instruksional, pengambilan keputusan, afektif, edukatif, kognitif, dan ilmu bantu untuk ilmu-ilmu lainnya.

Selanjutnya, pukul 10.30 dilanjutkan dengan materi Teknik Penulisan Buku Kepramukaan oleh Joko Mursito.

Tahapan Menulis:
- Langkah penulisan: menentukan tema.

Materi ketiga pada 29 Oktober 2024 disampaikan oleh Agus Sutoyo, Kepala Pusat Pembinaan Pustakawan Nasional, yang memberikan materi tentang Sejarah Kepramukaan Indonesia.




Pembahasan meliputi peran dan fungsi Perpustakaan Nasional bagi Indonesia. Narasumber mengajak peserta untuk bisa membuat bahan tulisan yang mungkin bisa dijadikan kompilasi, bahkan memungkinkan setiap pramuka untuk menulis satu buku. Generasi muda jika tidak terlibat dalam informasi dan literasi, maka sejarah akan ditinggalkan.

Terkait Perpustakaan Nasional, dijelaskan bahwa perpustakaan dengan gedung 24 lantai ini menyimpan koleksi yang tidak dimiliki di tempat lain. Salah satu koleksi yang dimiliki adalah naskah berbahasa Melayu dari Inggris, serta terdapat 607 buku terkait pramuka dalam katalog online publik (Public Access Catalog).




Koleksi ini juga tersedia di e-Perpusnas secara online.

Setiap pramuka adalah pewarta, sehingga berita pramuka bisa tersebar luas dengan banyaknya media sosial saat ini, memungkinkan setiap kegiatan terdokumentasi dengan baik.



Pemateri Kak Irwan Febriansyah dari Andalan Bidang Binawasa memberikan materi pada 29 Oktober 2024 pukul 19.00 hingga 22.00 WIB dengan judul "Penulisan Sejarah Kepramukaan."

Tahapan Penelitian Sejarah:
- Menentukan topik
- Verifikasi sumber
- Penulisan sejarah
- Mengumpulkan sumber
- Interpretasi

Pembahasan juga mencakup topik "Pramuka Emas," sosok pramuka sejati di Kwarda Kepri, Sejarah Hutan Lindung Bukit Kucing, hingga Bumi Perkemahan Pramuka Nasibmu Kini.

Perbedaan gaya penulisan berita dan sejarah juga dijelaskan dengan rinci.

Hari ketiga, Rabu, 30 Oktober 2024 mulai pukul 07.00 semua peserta melakukan kunjungan ke Perpusnas sd pukul 12.30 wib selanjutnya usai makan siang kegiatan di tutup secara resmi oleh Panitia Pukul 13.00 kembali ke penginapan Cibubur.

Pukul 05.20, saya mulai berkemas dan bergerak menuju Cibubur Junction, menumpang bus Sinar Jaya dengan ongkos 100 ribu rupiah. Tak lama, bus segera bergerak ke Bandara Soekarno-Hatta menuju Terminal 2.

Pukul 06.14, saya tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Karena jadwal keberangkatan masih lama, saya pun istirahat sambil menunggu di Gate D6.

Jadwal keberangkatan pesawat tepat waktu, dan dengan Batik Air, saya berangkat dari Jakarta ke Tanjungpinang pada pukul 09.40 WIB. Pukul 11.00, saya tiba di rumah dengan selamat.

Demikianlah catatan perjalanan saya kali ini saat mengikuti pelatihan Bimtek Penulisan Buku Sejarah Pramuka Daerah sebagai utusan Kwartir Daerah Kepulauan Riau.

Jumat, 14 Juni 2024

 Reuni  Rem Cakram

Tentunya, Anda tidak asing dengan rem cakram. Ya, rem cakram sering kita dengar saat merujuk pada sistem pengereman kendaraan, terutama sepeda motor. Rem cakram sangat populer di kalangan kendaraan roda dua.

Bahkan, sebuah media melaporkan bahwa Korlantas Polri mencatat jumlah populasi kendaraan bermotor aktif di Indonesia hingga 9 Februari 2023 mencapai 153.400.392 unit. Dari jumlah tersebut, 147.153.603 unit adalah kendaraan pribadi, termasuk 127.976.339 unit sepeda motor, yang mencakup 87 persen dari total kendaraan.

Rem cakram, atau disc brake, adalah salah satu sistem pengereman mobil yang menggunakan disc rotor atau piringan yang dijepit oleh dua buah kanvas rem untuk memperlambat putaran ban.

Namun, saya bukan hendak bercerita panjang lebar tentang rem cakram ini. Kalimat ini terasa sangat spesial bagi saya, dan berawal dari sebuah workshop Neuro-Linguistic Programming (NLP) yang diselenggarakan oleh pakar hipnoterapi di Kota Tanjungpinang, Yoan Sutrisna Nugraha. Yoan menyampaikan materi dengan sangat baik, cocok bagi orang yang antusias seperti saya. Workshop ini sangat saya nantikan setelah lama tidak berdiskusi tentang cara kerja pikiran, metode NLP, hipnoterapi, dan hipnosis.

Tiba-tiba saja, seorang teman mengirim pesan melalui WhatsApp: "Bang, besok ada kegiatan NLP di Bintan Plaza. Datang ya, ada Pak Samidin."



Tanpa pikir panjang, saya langsung setuju karena sudah lama tidak bertemu dengan sosok-sosok yang memotivasi saya. Tapi, apa hubungannya dengan rem cakram? Hahaha.

Kalimat "rem cakram" yang diucapkan teman saya memicu ingatan saya kembali ke masa awal saya dan Yoan belajar hipnosis di hotel yang sama. Kami mengulas kembali kenangan lama, termasuk bagaimana kami berhutang dan Yoan harus menggadaikan laptopnya untuk modal mengikuti workshop. Di workshop itulah kami bertemu dengan Master Samidin, Master Budi, Master Abbas, dan Master Hipnoterapi yang paling cantik di antara kami, Bu Dina. Mereka semua adalah orang-orang luar biasa yang memberi warna dalam memahami takdir dan usaha dalam perjalanan hidup saya.

Kalimat "rem cakram" mengingatkan saya pada sebuah teknik bernama "Meta Program" Time Line yang pernah saya buat pada workshop tahun 2010, dan alhamdulillah banyak yang sudah menjadi kenyataan.

Saya berdiskusi cukup panjang dengan Yoan, namun ia tidak bisa berlama-lama karena harus menjadi narasumber. "Sudah betul itu Yoan, rem cakram  di rumah," kata saya sambil tersenyum.

Master satu ini hanya tertawa penuh makna menyambut perkataan saya dan segera berlalu untuk mengisi acara. Hahaha.

"Barang siapa mengenal diri, kenallah ia Tuhan yang bahari."

 

 

Selasa, 23 April 2024

Ikut Pelatihan Dulu Cui Biar Maken Apa Gitu ...

Senin, 27 November 2023

Senasip

Si Butu Suprafit thun 2003

Pukul 06.15 hujan turun dengan derasnya, rahmat illahi ini turun bersamaan ketika aku bersiap-siap mengeluarkan motor Supra fit tahun 2003, dengan tergopoh-gopoh, si bungsu dan anakku yang kedua bersegera ikut ibunya yang sudah bersiap di sepeda motor Suzuki Sky Wawe warna hitam.

Dengan jas hujan merahnya, tampa menunggu lama, dia tancap gas.

"Adek kesekolah yaah, daaa!"

Anak bungsuku melambaikan tangannya sambil mengintip di balik jas hujan.

Akupun bergegas mengambil mantel bututku, tampa pake lama aku langsung berkendara menerobos hujan yang mulai deras menutupi pandangan.

Suprafit, adalah jenis motor Bebek keluaran Pabrikan Jepang, yang pada zamannya wara-wiri di jalanan tempat kelahiranku, satu ketika dulu, akan sangat membanggakan jika mengendarai kendaraan ini, bahkan bermacam modifikasi, dilakukan pemilik kendaraan, agar bisa terlihat gahar dan trendi mengendarainya.

Sedangkan kini, Suprafit yang ku miliki sudah tak ada lagi body sayapnya, sparboard roda depan sudah tidak bisa di baut hanya ku ikat dengan tali, lampu mati, sadel injakan kaki belakang hilang, cakram garpu depan sudah muntah-muntah oli, Pajak, STNK meninggal, dan jok koyak dibuat mpus latihan jurus cakar, alhasil Suprafit ku dipanggil motor Kebon, motor usang dengan karat lumpur disana sini, memang dipanggil motor kebon di tempatku.

Perlahan tapi pasti ku tembusi hujan yang semakin deras, melewati jembatan dompak, kuat angin berhembus bersama air hujan membuatku harus ekstra hati-hati jika tak ingin tumbang dihembus sang bayu, hehehe..

Sesampainya di Kantor Dinas pendidikan segera aku melakukan presensi kehadiran, dan segera bergerak kembali ke arah keluar Dompak.

Didalam derasnya hujan, mataku melihat sesok orang berdiri di pinggir jalan, menenteng bungkusan plastik, tampa menggunakan sendal, ia berjas hujan wajahnya terlihat separuh baya, itu terlihat jelas dari kumisnya yang mulai memiki dua warna, yaitu hitam dan putih.

"Ada apa pak, Kenapa berdiri di tengah hujan?"

Tanyaku kepada lelaki itu.

"Motor saya rusak pak, mati tiba tiba, sekarang saya tinggalkan di situ,"

Ujarnya sambil menunjuk motornya yang terparkir.

"Saya mau kejar absensi pak ke kantor Gubernur, minta tolong numpang pak,"

Aku tertegun, sejenak teringat motor butut ini barusan saja ganti blok mesin, artinya jika tidak ingin ambrol lagi pistonnya, yang tentu akan menambah biaya setelah untuk kedua kali, si butut ini harus ke bengkel lagi karena ulah mekanik yang tidak bertanggung jawab, oleh karnanya, maka mekanik keduapun berpesan untuk tidak membonceng dua selama kilo meter yang dibutuhkan untuk mesin menjadi langsam.

"Boleh pak?"

Tanya Bapak itu, yang langsung membuyarkan diam, aku iyakan saja.

"Batas presensi hadir tinggal sepuluh menit lagi, ayo pak saya antar,"

Tak ingin kulanjutkan fikiran untuk menolaknya, jelas tak sampai hati ini

Bapak ini segera duduk di belakangku, ya, meski sadel injakan kaki motor ini sudah nggak ada, nampaknya ia bisa memaklumi.

"Saya dari Kijang pak, jam 6 pagi sudah keluar,"

Bapak di belakangku memulai percakapan.

"Oh ya, setiap hari pak?"

Tanyaku, sambil berusaha tetap fokus kejalan yang semakin kabur karna hujan semakin deras.

"Saya honorer pak, sejak tahun 2005, namun sampai kini, tidak juga diangkat jadi PNS, setiap hari saya ke kantor, bawa bekal, dan pulang sore, namun perhatian untuk saya sepertinya semakin kabur,"

Bapak dibelakangku terus bercerita sepanjang perjalanan, aku hanya mengiyakan dan menimpali, dalam hati, ia juga mengatakan perjuangannya bisa sampai ketitik ini, ternyata penuh dengan perjuangan, yang jika saja ada produser yg mau membuatnya jadi sinetron, pasti tidak akan kalah seperti filem India.

Aku gas butut ku yang terdengar ringkih karna rantai belakang memang sudah saatnya minta diganti tapi kupaksakan selagi bisa.

Sekitar sepuluh menit, kamipun sampai di gedung A, Bapak itu turun, sambil mengulurkan tangan berjabat tangan mengucapkan terima kasih..

"Alhamdulillah, terima kasih pak, bapak kerja dimana?"

"Saya honorer di Disdik pak!"

Jawab ku sambil nyengir.

"Masya Allah, kita senasip pak,"

"hahaha,"

Kamipun tertawa bersamaan, bapak yang tak sempat ku tanya namanya ini berlalu meninggalkan ku dengan tersenyum sambil melambaikan tangan.

Aku pun bergegas memulas gas si bututku, berlalu menerobos hujan, memang derasnya semakin menjadi-jadi, dinginpun menusuk tulang, merasa hangat dihati seperti senyum dan tawa bapak itu, Alhamdulillah si bututpun serasa Honda CBR.

"honorer senasip, hahaha!"

"I Love you full Suprafit!'

27/11/23.p07.40dt




Selasa, 21 November 2023

Paku Dulang Paku Serpeh

 "Bang, kamera kemaren itu bukan punya kantor?"

"Bukan bang, punya sekre,"

Udin menjawab pertanyaan Joko, sekenanya, sebenarnya ia malas menjawab, tapi dia jawab juga, meski jawaban itu pendek-pendek.

Saat itu, Joko bersemangat, matanya penuh selidik, dia terus bertanya perihal kamera yang digunakan Udin, dia merasa, janggal, mengapa Udin bisa memakai kamera itu, apa dia diberi atau pinjam saja, tapi karna Udin menjawab sekenanya, dia tak bisa lagi untuk bertanya.

Udin hanya menarik nafas panjang dan dalam, dalam hatinya dia tau, mengapa Joko bertanya seperti itu, tapi Udin juga tidak bisa menuduh, dan hanya menebak dalam hati.

Menurutnya Joko bertanya seperti itu, tentu dia menyangka jika Udin mendapat uang dari kegiatan liputan dari pemakaian kamera itu, padahal tidak ada dia mendapatkan seperti apa yang diduganya, atau pernah juga dia mendengar selentingan Joko mengatakan bahwa Udin sering menggunakan peralatan kantor untuk memperoleh job diluar jam kantor.

masih segar di ingatan Udin, Jika Joko pernah menyisipkan kata "Tukang rusak kamera" bagi dirinya.

Dan jika kamera ada yg rusak, tak pelak, buli tukang rusak kamera itu akan terasa kental dalam setiap bualan dan laporan Joko kepada pihak atasan.

Joko dan Udin memang sama -sama pekerja di sebuah Instansi pemerintah, tapi entah apa yg membuat joko selalu merasa tidak senang dengan Udin, Udin juga belum berjumpa sebab musababnya.

Kini, usai absen pagi sebelum.masuk kantor dia sempatkan duduk di kantin kantornya, kebetulan Joko disitu, tak pelak, pertanyaan yg di khawatirkan Udin keluar juga, dan Udin tau kemana maksud pertanyaannya.

Bergegas udin meninggalkan joko, ia teringat pesan orang bijak, melawan orang bodoh adalah dengan diam, mungkin macam tulah bunyi die, hahaha.

Udin mengangkat gelas teh o yang di pesannya di gerai pak Nasir, meminum sedikit, menarik nafas, dia menunggu bambang, rekan seprofesi dari media lain, tujuannya seperti biasa akan bergerak untuk mencari berita di daerah Bintan, Kabupaten bintan ini agak lumayan jauh dari Tanjungpinang.

Hoi din, lame memunggu?

Bambang menyapa Udin, sambil tangannya memberi kode ke pelayan untuk memesan secangkir kopi.

Eh.. Din, awak tau cerite Joko semalam?

"Tak jawab Udin sekenanya,"

"Semalam kena marah bos dia, ketahuan bawa alat kantor, di pakainya untuk ambil job, besar juga mereka taruh harga. Sampai puluhan juta tuh, "

Bambang bercerita tiba-tiba.

Berdesir darah Udin mendengar ocehan Bambang, bagaimana tidak baru semalam dia di tanya segala macam tetek bengek, perihal kamera, eh, sekarang terbuka kenyataan.

"jadi bagaimana kelanjutannya beng?,"

Udin jadi penasaran, ingin tau lebih

"Ku dengar juga dia kemaren ngerecokin awak pasal kamera ya din, nah sekarang terbukti tuh dia yang main, bawa alat kantor ketauan, kabarnya bakalan di pecat,"

"Ah, sudahlah Benk, jangan mensyukuri kesulitan orang lain, habiskan minum cepat, tumpangan kita dah sampai,"

Udin memintas pembicaraan Bembeng, sebenarnya hatinya lega, tuhan membukakan kenyataan atas kebohongan dan kecurigaan yang di timbulkan joko, meski dia sakit hati, tapi juga tak ingin mensyukuri kesulitan orang lain.

Di mobil tumpangan yang bergerak perlahan ke Bintan, Udin kini paham, bahwa bersangka baik itu lebih baik, karna Tuhan selalu punya cara untuk mebuka keadilan meski kecil sekalipun. Jangan sampai jadi seperti Pantun ini.

"Paku dulang paku Serpeh, ngate orang die yang lebih".