Membaca surat edaran itu, Edo menarik nafas dalam, surat yang ditanda tangani pejabat daerah itu ditatapnya, ada persyaratan untuk bebas narkoba, bagi honorer jika ingin diperpanjang kontrak kerjanya.
Edo merogoh koceknya dalam dalam, dia hanya menemukan uang dua ribuan saja, diapun menarik nafas dalam.
"Eh. Bang yusuf, pagi sekali udah di sini,"
Tanya Edo kepada temannya, Yusuf yang memang satu profesi. Mereka sama-sama honorer sebuah Istansi daerah, satu OPD hanya saja lain bidang.
"Buat Suket Narkoba do, lumayan juga biayanya ni do, 270 ribu, mana tgl pertengahan bulan ni, uang udah kandas,"
Yusuf langsung mengeluarkan uneq-unegnya, wajahnya terlihat sedih, menandakan bahwa dia keberatan dengan suket narkoba, yg memang sebelumnya tidak ada diminta tapi, kini dari pihak BKD meminta dan sudah keluar surat edarannya.
Edo menarik nafas dalam kembali, dia bisa memahami keadaan yusuf, Yusuf hanya honorer biasa yg memang dibidangnya tidak ada kegiatan, dan hanya mengandalkan gaji saja tiap-tiap bulan.
Entah lah..memang jika ada kegiatan lain yang bisa menghasilkan uang tambahan dari honor kegiatan dia memang tak selalu tampak, desas desus kasinya memang hanya milih orang tertentu saja, dan itu bukan yusuf.
Yusuf memang pekerja keras pantang menyerah, disela pekerjaannya, seringkali dia terlihat kerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Kadang jadi tukang cat, tukang gali sumur, potong rumput, juga kadang ojek online.
Namun dengan anak 4 dan rumah yang masih sewa, Yusuf memang pantas disebut petarung kehidupan.
"Aku pinjam uang sama tetangga bang, 300 ribu rupiah, mau gimana lagi, gaji sudah kandas, mengapalah orang atas dan Orang ADA ADA ni bang, senang betul buat kita susah 270 ribu bagi pejabat kecil, tapi bagi saya? Biasanya tak de, ya Allah,"
" Sabarlah bang, semoge murah rezeki ye,"
Edo hanya bisa menyemangati, geli juga hatinya mendengar kata orang ada-ada tu, tapi dia tak mampu lagi untuk berkata, sepertinya keluhannya telah diwakili oleh Yusuf, sekali lagi dia tarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan pelan-pelan hatinya membatin.
"Di mane nak kucari ganti pinjaman tiga ratus ni,"
Subhahannallah.
0 comments:
Posting Komentar